Rabu, 25 November 2009

Struktur Modal dan Manajemen Modal kerja

Analisis hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan PT CENTEX

•Analisis hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan.
Struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Dari melihat grafik hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan maka hasilnya adalah setiap tahun mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya resiko bisnis yaitu tingkat reiko yang terkandung dalam operasi perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang.
Posisi pajak perusahaan karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak sehingga menurunkan biaya hutang yang sesungguhnya.
Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk. Para manajer dana perusahaan mengetahui bahwa penyediaan modal yang mantap diperlukan untuk operasi yang stabil, yang merupakan factor penentu keberhasilan jangka panjang.
Konservatisme atau agresifitas manajemen. Sebagai manajer lebih agresif dari yang laen sehingga sebagian perusahaan lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba.

Analisis manajemen modal kerja perusahaan

•Modal kerja perusahaan dari tahun 2004-2008
Menurut J. Fred Weston dan Thomas E.Copeland Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Dari hasil perhitungan berdasarkan data keuangan perusahaan dapat diketahui bahwa PT. CENTEX mengalami pasang surut dari modal besar di tahun 2004 mengalami penurunan modal pada tahun 2005 dan 2006. Hal itu disebabkan hutang pada tahun 2005 dan 2006 lebih besar daripada aktiva lancar perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan modal kerja itu dapat diketahui dari mana datangnya modal kerja dan untuk apa modal kerja itu digunakan.

•Cash Conversion Cycle perusahaan tahun 2004-2008
Cash Conversion Cycle adalah Sebuah metrik yang menyatakan panjang waktu, dalam hari, bahwa diperlukan bagi perusahaan untuk mengubah sumber daya input menjadi arus kas. Siklus konversi kas berusaha untuk mengukur jumlah waktu setiap dolar input bersih terikat dalam produksi dan proses penjualan sebelum waktunya akan diubah menjadi uang tunai melalui penjualan kepada pelanggan. Metrik ini terlihat pada jumlah waktu yang diperlukan untuk menjual persediaan, jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang dan jangka waktu yang diberikan perusahaan untuk membayar tagihan tanpa menimbulkan hukuman.
Juga dikenal sebagai "siklus tunai". Biasanya persediaan sebuah perusahaan memperoleh kredit, yang mengakibatkan utang dagang. Sebuah perusahaan dapat juga menjual produk secara kredit, yang akan menghasilkan piutang. Uang tunai, karena itu tidak terlibat sampai perusahaan membayar hutang dan mengumpulkan rekening piutang. Jadi siklus konversi kas mengukur waktu antara pengeluaran kas dan_pemulihan.
Siklus ini sangat penting bagi pengecer dan bisnis serupa. Ukuran ini menggambarkan seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengubah produknya menjadi uang melalui penjualan. Siklus yang lebih pendek, semakin sedikit waktu modal terikat dalam proses bisnis, dan dengan demikian lebih baik bagi alur dasar perusahaan.
Dirumuskan CCC= DIO + DSO – DPO


Dimana
DIO : mewakili hari persediaan yang beredar
DSO :mewakili hari penjualan beredar
DPO :mewakili hari hutang luar biasa
Sehingga dari data yang ada diperoleh hasil CCC
2004 = 491,6167
2005 = 311,8865
2006 = 200,4842
2007 = 698,3082
2008= 1278,8228

Pada tahun 2004 panjang waktu yang diperlukan untuk mengubah sumber daya input menjadi arus kas selama 492 hari. Tahun 2005 selama 312 hari, tahun 2006 selama 200 hari, tahun 2007 selama 698 hari, tahun 2008 1279 hari. Ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk mengubah sumber daya input menjadi arus kas dari tahun ketahun semakin lama, dan dapat dilihat dari hasil kalkulasi tersebut. Pertambahan waktu tersebut dapat disebabkan oleh jumlah persediaan yang beredar, mungkin disebabkan karena persediaan yang beredar masih sangat banyak. Selain itu juga disebabkan oleh penjualan yang beredar dan jumlah hutang yang ada.

Kesimpulan
a.Hubungan anatara harga saham dengan struktur modal
Struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Dari melihat grafik hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan maka hasilnya adalah setiap tahun mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya resiko bisnis yaitu tingkat reiko yang terkandung dalam operasi perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Dari hasil perhitungan berdasarkan data di atas maka disimpulkan hubungan antara harga saham dengan struktur modal PT. CENTEX mengalami pasang surut dari modal besar di tahun 2004 mengalami penurunan modal pada tahun 2005 dan 2006. Hal itu disebabkan hutang pada tahun 2005 dan 2006 lebih besar daripada aktiva lancar perusahaan.

b.Modal kerja perusahaan.
Jika hutang lancer lebih besar dari pada aktiva lancer, maka dapat dipastikan bahwa modal kerja pasti akan kecil atau minus. modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.

Perhitungan

•CCC= DIO + DSO – DPO
2004= + 492,9914 – 196,3376 = 491,6167
2005= 173,6355 + 382,2820 – 244,0310 = 311,8865
2006= 171,4091 + 249,3208 – 220,2457 = 200,4842
2007= 172,2355 + 819,3200 – 293,2473 = 698,3082
2008= 249,1248 + 1481,2496 – 451,5516 = 1278,8228
•Modal kerja perusahaan
2004= 113176 – 99994 = 13.182
2005= 126424 – 126995 = -571
2006= 144395 – 171518 = -27.123
2007= 152704 – 109148 = 43.556
2008= 183032 – 177080 = 5952

Minggu, 01 November 2009

Analisis saham perusahaan PT. CENTEX:

a.Diketahui pergerakan harga saham harian pada kondisi CLOSE dari tanggal 2 Januari 2008 sampai dengan tanggal 30 January 2008 tetap, seharga 2650 tanggal 31 januari 2008 menguat sampai tanggal 5 mei 2008 sebesar 3300 dan melemah menjadi 3000 pada tanggal 6 dan 7 mei 2008. Dan kembali melemah pada tanggal 8 mei 2008 sampai dengan 23 mei 2008 sebesar 2500 kemudian naik pada 26 mei 2008 sampai dengan tanggal 9 september 2008 sebesar 2600. Pada tanggal 10 september 2008 sampai 29 oktober 2009.
Sedangkan kondisi high tanggal 2 januari 2008 sampai 30 januari 2008 sebesar 2650 dan naik menjadi 3300 pada tanggal 31 januari 2008 sampai 5 mei 2008. Pada tanggal 6 mei 2008 sampai dengan 8 mei 2008 melemah menjadi 3000 dan kembali melemah pada tanggal 9 mei 2008 sampai dengan 23 mei 2008 menjadi 2500 kembali menguat menjadi 2600 pada tanggal 26 mei 2008 sampai dengan tanggal 9 september 2008, pada tanggal 10 september 2008 menguat menjadi 2650 sampai dengan tanggal 30 september 2009.
Sedangkan pada kondisi low tanggal 2 januari 2008 sampai dengan 30 januari 2008 adalah 2650. Pada tanggal 31 januari 2008 menguat menjadi 3300 sampai tanggal 5 mei 2008 melemah 300 poin menjadi 3000 pada tanggal 6 dan 7 mei 2008. Pada tanggal 8 mei 2008 kembali melemah menjadi 2500 sampai dengan tanggal 23 mei 2008 kembali menguat menjadi 2600 pada tanggal 26 mei 2008 sampai 9 september 2008 dan kembali menguat pada tanggal 10 september 2008 sampai 30 september 2009 menjadi 2650.
Dengan demikian kondisi saham harian perusahaan PT CENTEX mengalami penurunan yang dapat dilihat pada table dan dari penjelasan diatas, karena rata-rata harga saham mengalami penurunan.

b
1. Nilai tertinggi
high : 3300
low : 3300
closing : 3300


2. Nilai terendah
High : 0
Low : 0
Close : 2500

3. Rerata
High : 2735.952
Low : 2734.762
Close : 2734.762

4. Standar deviasi
High : 238.6923
Low : 238.6191
Close : 300.5875

c. Analisis dari nomor C
Dari data di nomor c diketahui nilai tertinggi, nilai terendah, rerata, standar deviasi. Data tersebut menunjukkan perkembangan harga saham dari perusahaan Centex. Dari hasil perhitungan nilai tertinggi diketahui nilai high sebesar 3300, nilai low sebesar 3300,dan nilai closing sebesar 3300.
Dari hasil perhitungan nilai terendah diketahui nilai high sebesar 0, nilai low sebesar 0, nilai close sebesar 2500.
Dari hasil perhitungan rerata diketahui nilai high sebesar 2735.952, nilai low sebesar 2734.762, nilai close sebesar 2734.762.
Dari hasil perhitungan standar deviasi diketahui nilai high sebesar 238.6923, nilai low sebesar 238.6191, nilai close sebesar 300.5875.

Kesimpulan
Berdasarkan data diatas tersebut, dapat diketahui bahwa kondisi saham perusahaan mengalami beberapa kenaikan dan beberapa penurunan yang dapat dilihat dari table dan grafik serta penjelasan analisis yang ada.
Dari semua data dapat disimpulkan perusahaan PT CENTEX dengan harga sahamnya relative tetap/stabil, sebab terlihat di grafik yang relative datar.

Senin, 28 September 2009

Analisis PT Centex, Tbk

Analisis keuangan PT Century Textile Industry (CENTEX) Tbk.

Head office : Gedung summitmas II, lantai 3
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190
Phone (021) 252-1223
Fax (021) 252-2061
Telex 46264 ETEX JKT
Email: ctx_ga@ina.toray.co.id
Factory : Jl. Raya Bogor Km. 27, Pasar Rebo
Ciracas, Jakarta timur 13740
Phone (021) 871-0724, 871-0301
Fax (021) 871-1401
Business : Textile
Company status : PMA

President commissioner : Muljadi Budiman
Commissioner : Akira Kubota, Tetsuo Kondo
President Directory : Hidekatsu Nakagawa
Vice President Director : Hadi Budiman
Directors : Hisao Kogo, Naobumi Nakajima, Susumu Hirose, Matsutoshi Ueda


1. Aspek Likuiditas
Dalam aspek likuiditas, kita dapat mengamati aktiva-aktiva perusahaan yang relatif liquid sifatnya dan membandingkan aktiva-aktiva tersebut dengan sejumlah kewajiban yang jatuh tempo. Kita juga dapat melihat apakah aktiva perusahaan yang liquid dapat diubah menjadi kas seperti piutang usaha dan persediaan.
Aspek likuiditas meliputi:
a. Rasio lancar (current ratio)
Menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Pada tahun 2004 current ratio sebesar 1.13, tahun 2005 sebesar 0.78, pada tahun 2006 sebesar 0.84, sedangkan tahun 2007 sebesar 1.40, dan pada tahun 2008 sebesar 1.03.
Dari data tersebut dapat diketahui pada tahun 2005 dan tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2006 dan 2007 mengalami kenaikan
b. Ratio acid-test (rasio cepat)
Menunjukan likuiditas perusahaan, seperti yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar, kecuali persediaan, terhadap kewajiban lancarnya.
Tahun 2004 sebesar 0.5613, tahun 2005 sebesar 0.4657, tahun 2006 sebesar 0.4801, dan tahun 2007 sebesar 0.7272 Dari data tersebut dapt siketahui pada tahun 2006-2007 terjadi peningkatan, sedangkan pada tahun 2008 sebesar 0,5349.
c. Cash Ratio
Pada tahun 2004 sebesar 0,068, pada tahun 2005 sebesar 0,081, pada tahun 2006 sebesar 0,052, pada tahun 2007 sebesar 0,023, pada tahun 2008 sebesar 0,046
2. Aspek Laverage
Rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang
a. Debt to equity ratio
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang
Pada tahun 2004 sebesar 0.81, pada tahun 2005 sebesar 1.30, tahun 2006 sebesar 1.23, tahun 2007 sebesar 1.99 dan tahun 2008 sebesar 3,57. Dari data tersebut jika rationya semakin tinggi semakin bagus terjadi pada tahun 2005-2006 terjadi peningkatan dan 2007-2008.
b. Equity ratio
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang
Pada tahun 2004 sebesar 0,5532, pada tahun 2005 sebesar 0,4356, tahun 2006 sebesar 0,4488, tahun 2007 sebesar 0,3346 dan tahun 2008 sebesar 0,2189. Dari data tersebut jika rationya semakin tinggi akan semakin bagus terjadi pada tahun 2006.


3. Aspek Efisiensi
Rasio untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
a. Total assets turnover
Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Pada tahun 2004 sebesar 0,94, tahun 2005 sebesar 0,84, tahun 2006 sebesar 0,91, tahun 2007 sebesar 0,83, tahun 2008 sebesar 0,63. Dari data tersebut jika rationya semakin besar akan semakin bagus, terjadi pada tahun 2005-2006.
b. Inventory turnover
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya over stock.
Pada tahun 2004 sebesar 3,71, tahun 2005 sebesar 4,41, tahun 2006 sebesar 3,90, tahun 2007 sebesar 4,09, tahun 2008 sebesar 2,86. Dari data tersebut jika rationya semakin besar akan semakin bagus, terjadi pada tahun 2005 dan tahun 2007.

4. Aspek Profitabilitas
Rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan – keputusan .

a. Operating profit margin
Laba operasi sebelum bunga dan pajak (netto operating income ) yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
Pada tahun 2004 sebesar 0,01 tahun 2005 sebesar 0,04, tahun 2006 sebesar 0,08, tahun 2007 sebesar 0.03 tahun 2008 sebesar 0,07. Dari data tersebut jika rationya semakin besar akan semakin bagus, terjadi pada tahun 2005, tahun 2006 dan pada tahun 2008.
b. Net profit margin
Keuntungan netto per rupiah penjulan.
Pada tahun 2004 sebesar 0,01 tahun 2005 sebesar 0,01 tahun 2006 sebesar 0,05, tahun 2007 sebesar 0,06, tahun 2008 sebesar 0,14. Dari data tersebut jika rationya semakin besar akan semakin bagus, terjadi pada tahun 2006, tahun 2007, dan tahun 2008.
c. Return equity (ROE)
Pada tahun 2004 sebesar 2,72, tahun 2005 sebesar 2,54, tahun 2006 sebesar 9,54, tahun 2007 sebesar 15,13, tahun 2008 sebesar 40,65.
d. Earning per share (EPS)
Pada tahun 2004 sebesar 384, tahun 2005 sebesar 349, tahun 2006 sebesar 1,442, tahun 2007 sebesar 1,979, tahun 2008 sebesar 3,780. Dari data tersebut jika rationya semakin tipis semakin bagus, terjadi pada tahun 2006, tahun 2007, tahun 2008.
e. Return on assets
Pada tahun 2004 sebesar 0,0178, pada tahun 2005 sebesar 0,0313, pada tahun 2006 sebesar 0,0765, pada tahun 2007 sebesar 0,0383, pada tahun 2008 sebesar 0,0439.
5. Analisis Dupont
Analisis dupont adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian equitas.















Kesimpulan
Dalam analisis kuangan ada beberapa aspek, yaitu
1. Aspek likuiditas meliputi: Rasio lancar (current ratio) Ratio acid-test (rasio cepat) Cash Ratio.
2. Aspek Laverage yang meliputi Debt to equity dan ratio Equity ratio
3. Aspek Efisiensi yang meliputi Total assets turnover dan Inventory turnover
4. aspek Profitabilitas yang meliputi
a. Operating profit margin = operating income ÷ sales.
b. Net profit margin = net income ÷ sales
c. Return on Assets = EBIT ÷ total assets
Perusahaan Centex Tbk mengalami beberapa kemajuan dan kenaikan dalam produksi, dan dapat ditunjukan dari data tersebut diatas.







Lampiran







PERHITUNGAN:
1. Aspek Likuiditas
a. Current Ratio =
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
b. Acid Test Ratio = aktiva lancar – persediaan ÷ hutang lancar
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008

c. Cash Ratio = kas + surat berharga ÷ hutang lancar
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008

2. Aspek Leverage
a. Equity Ratio = total equity ÷ total assets
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008

3. Aspek Efisiensi
a. Total Assets Turnover = sales ÷ total assets
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
b. Inventory turnover = cost of goods sold ÷ inventory
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008

4. Aspek Profitabilitas
a. Operating profit margin = operating income ÷ sales
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
b. Net profit margin = net income ÷ sales
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
c. Return on Assets = EBIT ÷ total assets
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008

Rabu, 26 Agustus 2009

Redaksi

1.
Nama : Ignatius Mulat Adi Anorexia ( EM_17310)
Napang : Rexi, Boim, Paijo
TTL : Gombong, 23 September 1989
Makanan Fav : Nasi n yang ga pedes
Email : addhie_anorexia@yahoo.co.id

2.
Nama : Emi Sri Rahayu (EM_17920)
Napang : Emi, Ayu
TTL : Wonogiri, 09 Mei 1989
Makanan Fav : Makanan yang enak
Email : emi_ayu89@yahoo.co.id

3.
Nama : Febri Saputro (EM_17299)
Napang : Febri, tawon
TTL : Sleman, 25 Februari 1990
Makanan Fav : Sego angkringan
Email : febri_tawon@yahoo.co.id

4.
Nama : Made Krisnatapa S (EM_17322)
Napang : Dena
TTL : Jogjakarta, 10 Agustus 1990
Makanan Fav : lawar
Email : becak_kobong@yahoo.co.id

Pengertian Devisa

Arti definisi / pengertian devisa adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.(wikipedia)

Devisa Bersumber Dari :
1. pinjaman / hutang luar negeri
2. hadiah, bantuan atau sumbangan luar negri
3. penerimaan deviden serta bunga dari luar negeri
4. hasil ekspor barang dan jasa
5. kiriman valuta asing dari luar negri
6. wisatawan yang belanja di dalam negeri

Kegunaan / Manfaat Devisa :
1. membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
2. membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
3. pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
4. membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)
5. membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara

Jenis-Jenis / Macam-Macam Devisa :
1. Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal.
2. Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.

Fungsi Devisa :
1. alat pembayaran hutang luar negeri
2. alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri
3. alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll
4. sebagai sumber pendapatan negara


Sehingga dengan demikian kami memilih devisa sebagai nama kelompok kami karena devisa sendiri merupakan alat pembayaran luar negeri, dan saat ini yang banyak digunakan hanya dollar, kelak kami ingin menjadikan rupiah sebagai alat pembayaran luar negri yang dapat digunakan oleh dunia internasional.